Alasan mengapa gue mengambil pelajaran fisika yaitu
gue ingin mengeksplorasi pengetahuan gue di dunia Fisika. Walaupun gue anak IPS
yang notabene berbeda jauh dengan pelajaran yang gue pelajari. Banyak hal-hal
yang diajarkan dalam pelajaran Fisika mengenai kehidupan nyata. Banyak juga
pesan yang tersirat dalam materi-materi yang diajarkan dalam pelajaran Fisika.
Oke kita mulai belajar mengilhami apa pesan yang tersirat dari pelajaran Fisika
tersebut, materi-materinya adalah:
A. SO
(Satuan standar Orang tua)
Biasanya
pelajaran Fisika mengajarkan tentang SI (Satuan Internasional). Tapi dalam
kehidupan, adanya SO karena orang tua memiliki kriteria dan standarisasi
tersendiri kepada anaknya. Kita dapat mengetahuinya dengan bagaimana cara orang
tu mendidik kita.
Orang
tua yang ingin menjadikan anaknya sebagai sosok yang keras dan pantang
menyerah, biasanya cara mendidik orang tua terhadap anaknya dengan keras dan
tak mengenal kata manja. Sebaliknya, orang tua yang memanjakan anaknya, anaknya
akan kurang ajar dan semena-semena terhadap orang tuanya.
Disamping
itu orang tua biasanya membuat rumus untuk membagi uang jajan yang tepat kepada
anak-anaknya. Contoh dari model rumusnya adalah:
n/a x UJ
|
Keterangan:
n = umur anak
yang kesekian
a = umur anak
yang tertua
UJ = uang
jajan anak yang berumur a
Maksud
dari rumus ini untuk menghindari kecemburuan sosial diantara anak-anaknya. Coba
kita terapkan rumus ini. Misal: Anak tertua dari seorang bapak X kepada anaknya
yang berusia 15 tahun adalah Rp. 30.000.00,- Berapa uang saku yang harus
diberikan kepada anaknya yang berusia 8 tahun dengan tepat?
Jawab:
n/a x Rp. 30.000.00,- = Rp.
15.900.00,- yang dibulatkan menjadi Rp. 16.000.00,-
B. Vektor
Pergaulan
Orang
tua kita harus mengetahui siapa orang yang ada di dekat kita (teman) dan
bagaimana sifatnya. Kita sebagai anak harus memberitahu bagaimana sifat
kawan-kawan kita kepada orang tua kita. Supaya orang tua dapat member saran
yang tepat untuk pergaulan kita.
Jangan
malu untuk dibilang Kuper (Kurang Pergaulan). Masih banyak kok orang yang mau
berteman dengan kita selain orang yang udah bilang kita Kuper. Mending dibilang
Kuper daripada dikatain Brandal.
Tentukan
dan filter arah vector pergaulan kamu dari sekarang agar kamu tidak menyesal
dikemudian hari. Mending mencegah di awal daripada harus menyesal di akhir
cerita.
C. Gaya
Pergaulan
Masih ingat rumus gaya, kan? F aksi = -F reaksi. Rumus
ini diperkenalkan oleh Isaac Newton. Rumus ini juga yang tepat untuk menjalani
kehidupan.
Setelah kamu menyaring Vektor pergaulan, kamu juga harus
memerhatikan Gaya pergaulannya. Sebab gaya pergaulannya ini dapat menentukan kehidupan
masa depanmu dan masa depan kedua orang tua mu.
Gaya pergaulan yang tepat untuk generasi muda adalah
belajar mengenali diri sendiri. Belajar untuk mengetahui siapa diri kita
sebenarnya. Apa potensi yang tertanam dalam diri kita. Ke mana tujuan kita
nanti. Itu semua harus dipelajari dari sekarang. Sebab jika jika kita
mengetahui diri kita sendiri, hidup akan menjadi mudah.
D.
Tantangan
GLB dalam mencapai cita-cita dan GMB dalam hubungan
Dalam mencapai cita-cita kita harus fokus kepada satu
tujuan. Alasan mengapa saya memilih GLB daripada GLBB, karena saya GLB sifatnya
lebih stabil. Sedangkan, GLBB sifatnya dinamis atau berubah-ubah.
Kestabilan fokus untuk meraih cita-cita sangat
diperlukan. Sebenarnya GLBB juga tidak apa-apa, tapi GLBB yang selalu naik
kecepatannya. Dengan kata lain, semakin hari semakin besemangat dalam meraih
prestasi.
Kita beralih ke GMB dalam hubungan. Usahakan hubungan
kita dengan orang tua agar tetap harmonis dan terjaga, supaya kita selalu
didoakan dan diridhoi oleh orang tua kita. Sehingga dengan mudahnya kita meraih prestasi.
E.
Optik
terhadap orang tua
Ini pesan gue: Ketika kita kesal dengan orang tua kita,
sebaiknya ingat-ingat momen-momen kebahagiaan kita bersama orang tua. Tujuannya
adalah agar kita tersenyum selalu sewaktu kita melihat orang tua kita.
Berpikirlah positif kepada orang tua kita agar semuanya
berjalan dengan baik.
F.
Keseimbangan
hidup yang tegar
Hidup ini harus seimbang. Tidak berlebihan, sesuai dengan
kebutuhan seperti prinsip ekoefisiensi. Tidak condong ke pendidikan formal dan
tidak condong juga ke pendidikan informal. Keseimbangan yang dimaksud adalah
keseimbangan yang ada di dalam kehidupan dan pikiran kita.
Kalo kita hanya mengandalkan otak kanan saja, kita akan
merasakan kejenuhan dalam belajar. Sebaliknya, kalo kita hanya mengandalkan
otak kiri saja, kita kurang memiliki wawasan (ilmu pengetahuan). Maka dari itu
keseimbangan diperlukan.
Nah, kalo kita hanya memikirkan yang ada di dunia, hidup
kita tidak akan tenang dan tidak berkah. Sebaliknya, kalo kita hanya berdoa dan
berdoa saja tanpa berusaha, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Dalam hal
ini keseimbangan dunia dan akhirat sangat diperlukan agar hidup kita tegar
menghadapi rintangan kehidupan.
G.
Menghadapi
Gelombang masalah kehidupan
Setiap manusia pasti memiliki masalah. Masalah yang
terkadang datang bertubi-tubi membuat kita banyak pikiran dan stres. Tapi
masalah itu dapat diselesaikan dengan ketenangan.
Masalah sering kali kita gambarkan seperti gelombang. Ada
dua jenis gelombang masalah, yaitu:
1.
Gelombang
masalah Transversal
Gelombang masalah ini digambarkan dengan sebuah bukit dan
lembah. Gelombang masalah ini termasuk gelombang masalah yang ringan untuk
dihadapi. Contohnya: Badmood, masalah diri sendiri yang dapat diselesaikan oleh
diri sendiri tanpa bantuan orang lain untuk menghilangkannya.
Cara mengatasi masalah ini adalah meluruskan hal-hal yang
mengganjal dalam kehidupan supaya hal-hal yang menjadi ganjalan itu hilang.
2.
Gelombang
masalah Longitudinal
Nah, gelombang masalah yang satu ini merupakan gelombang
masalah yang tersulit. Dilihat dari gambarnya, gelombang ini memiliki kerapatan
dan kerenggangan yang fluktiatif. Kadang-kadang masalah menjadi tegang,
terkadang masalah juga menjadi ringan. Contohnya: kasus yang berlarut-larut di
sekolah yang kita buat. Itu sangat sulit diselesaikan. Makanya kalo kamu ingin
berbuat kasus, mikir-mikir dulu deh.
Cara mengatasi gelombang masalah Longitudinal adalah
bersabar menghadapi setiap masalah yang datang ke arah kita. Karena sifatnya
dinamis, kesabaran dan keuletan untuk mengatasi masalah ini sangat diperlukan.
Sebenarnya semua masalah itu dapat diatasi dan diiringi
dengan ketenangan. Karena, apabila suatu masalah akan selesai jika
penyelesaiannya tidak menggunakan kekerasan dan kepanikan. Nah, itu kembali
lagi kepada diri kita masing-masing, bagaimana menyikapi masalah dengan tepat
tanpa mengundang masalah yang lain.
No comments:
Post a Comment