Friday, April 19, 2013

Fisika dalam kehidupan


Alasan mengapa gue mengambil pelajaran fisika yaitu gue ingin mengeksplorasi pengetahuan gue di dunia Fisika. Walaupun gue anak IPS yang notabene berbeda jauh dengan pelajaran yang gue pelajari. Banyak hal-hal yang diajarkan dalam pelajaran Fisika mengenai kehidupan nyata. Banyak juga pesan yang tersirat dalam materi-materi yang diajarkan dalam pelajaran Fisika. Oke kita mulai belajar mengilhami apa pesan yang tersirat dari pelajaran Fisika tersebut, materi-materinya adalah:
A.    SO (Satuan standar Orang tua)
Biasanya pelajaran Fisika mengajarkan tentang SI (Satuan Internasional). Tapi dalam kehidupan, adanya SO karena orang tua memiliki kriteria dan standarisasi tersendiri kepada anaknya. Kita dapat mengetahuinya dengan bagaimana cara orang tu mendidik kita.
Orang tua yang ingin menjadikan anaknya sebagai sosok yang keras dan pantang menyerah, biasanya cara mendidik orang tua terhadap anaknya dengan keras dan tak mengenal kata manja. Sebaliknya, orang tua yang memanjakan anaknya, anaknya akan kurang ajar dan semena-semena terhadap orang tuanya.
Disamping itu orang tua biasanya membuat rumus untuk membagi uang jajan yang tepat kepada anak-anaknya. Contoh dari model rumusnya adalah:
n/a x UJ

          Keterangan:
            n = umur anak yang kesekian
            a = umur anak yang tertua
            UJ = uang jajan anak yang berumur a
Maksud dari rumus ini untuk menghindari kecemburuan sosial diantara anak-anaknya. Coba kita terapkan rumus ini. Misal: Anak tertua dari seorang bapak X kepada anaknya yang berusia 15 tahun adalah Rp. 30.000.00,- Berapa uang saku yang harus diberikan kepada anaknya yang berusia 8 tahun dengan tepat?
Jawab:
n/a x Rp. 30.000.00,- = Rp. 15.900.00,- yang dibulatkan menjadi Rp. 16.000.00,-

B.     Vektor Pergaulan
Orang tua kita harus mengetahui siapa orang yang ada di dekat kita (teman) dan bagaimana sifatnya. Kita sebagai anak harus memberitahu bagaimana sifat kawan-kawan kita kepada orang tua kita. Supaya orang tua dapat member saran yang tepat untuk pergaulan kita.
Jangan malu untuk dibilang Kuper (Kurang Pergaulan). Masih banyak kok orang yang mau berteman dengan kita selain orang yang udah bilang kita Kuper. Mending dibilang Kuper daripada dikatain Brandal.
Tentukan dan filter arah vector pergaulan kamu dari sekarang agar kamu tidak menyesal dikemudian hari. Mending mencegah di awal daripada harus menyesal di akhir cerita.
C.     Gaya Pergaulan
Masih ingat rumus gaya, kan? F aksi = -F reaksi. Rumus ini diperkenalkan oleh Isaac Newton. Rumus ini juga yang tepat untuk menjalani kehidupan.
Setelah kamu menyaring Vektor pergaulan, kamu juga harus memerhatikan Gaya pergaulannya. Sebab gaya pergaulannya ini dapat menentukan kehidupan masa depanmu dan masa depan kedua orang tua mu.
Gaya pergaulan yang tepat untuk generasi muda adalah belajar mengenali diri sendiri. Belajar untuk mengetahui siapa diri kita sebenarnya. Apa potensi yang tertanam dalam diri kita. Ke mana tujuan kita nanti. Itu semua harus dipelajari dari sekarang. Sebab jika jika kita mengetahui diri kita sendiri, hidup akan menjadi mudah.
D.    Tantangan GLB dalam mencapai cita-cita dan GMB dalam hubungan

Dalam mencapai cita-cita kita harus fokus kepada satu tujuan. Alasan mengapa saya memilih GLB daripada GLBB, karena saya GLB sifatnya lebih stabil. Sedangkan, GLBB sifatnya dinamis atau berubah-ubah.
Kestabilan fokus untuk meraih cita-cita sangat diperlukan. Sebenarnya GLBB juga tidak apa-apa, tapi GLBB yang selalu naik kecepatannya. Dengan kata lain, semakin hari semakin besemangat dalam meraih prestasi.
Kita beralih ke GMB dalam hubungan. Usahakan hubungan kita dengan orang tua agar tetap harmonis dan terjaga, supaya kita selalu didoakan dan diridhoi oleh orang tua kita.  Sehingga dengan mudahnya kita meraih prestasi.
E.     Optik terhadap orang tua
Ini pesan gue: Ketika kita kesal dengan orang tua kita, sebaiknya ingat-ingat momen-momen kebahagiaan kita bersama orang tua. Tujuannya adalah agar kita tersenyum selalu sewaktu kita melihat orang tua kita.
Berpikirlah positif kepada orang tua kita agar semuanya berjalan dengan baik.
F.      Keseimbangan hidup yang tegar

Hidup ini harus seimbang. Tidak berlebihan, sesuai dengan kebutuhan seperti prinsip ekoefisiensi. Tidak condong ke pendidikan formal dan tidak condong juga ke pendidikan informal. Keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan yang ada di dalam kehidupan dan pikiran kita.
Kalo kita hanya mengandalkan otak kanan saja, kita akan merasakan kejenuhan dalam belajar. Sebaliknya, kalo kita hanya mengandalkan otak kiri saja, kita kurang memiliki wawasan (ilmu pengetahuan). Maka dari itu keseimbangan diperlukan.
Nah, kalo kita hanya memikirkan yang ada di dunia, hidup kita tidak akan tenang dan tidak berkah. Sebaliknya, kalo kita hanya berdoa dan berdoa saja tanpa berusaha, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Dalam hal ini keseimbangan dunia dan akhirat sangat diperlukan agar hidup kita tegar menghadapi rintangan kehidupan.
G.    Menghadapi Gelombang masalah kehidupan

Setiap manusia pasti memiliki masalah. Masalah yang terkadang datang bertubi-tubi membuat kita banyak pikiran dan stres. Tapi masalah itu dapat diselesaikan dengan ketenangan.
Masalah sering kali kita gambarkan seperti gelombang. Ada dua jenis gelombang masalah, yaitu:
1.      Gelombang masalah Transversal
Gelombang masalah ini digambarkan dengan sebuah bukit dan lembah. Gelombang masalah ini termasuk gelombang masalah yang ringan untuk dihadapi. Contohnya: Badmood, masalah diri sendiri yang dapat diselesaikan oleh diri sendiri tanpa bantuan orang lain untuk menghilangkannya.
Cara mengatasi masalah ini adalah meluruskan hal-hal yang mengganjal dalam kehidupan supaya hal-hal yang menjadi ganjalan itu hilang.
2.      Gelombang masalah Longitudinal
Nah, gelombang masalah yang satu ini merupakan gelombang masalah yang tersulit. Dilihat dari gambarnya, gelombang ini memiliki kerapatan dan kerenggangan yang fluktiatif. Kadang-kadang masalah menjadi tegang, terkadang masalah juga menjadi ringan. Contohnya: kasus yang berlarut-larut di sekolah yang kita buat. Itu sangat sulit diselesaikan. Makanya kalo kamu ingin berbuat kasus, mikir-mikir dulu deh.
Cara mengatasi gelombang masalah Longitudinal adalah bersabar menghadapi setiap masalah yang datang ke arah kita. Karena sifatnya dinamis, kesabaran dan keuletan untuk mengatasi masalah ini sangat diperlukan.
Sebenarnya semua masalah itu dapat diatasi dan diiringi dengan ketenangan. Karena, apabila suatu masalah akan selesai jika penyelesaiannya tidak menggunakan kekerasan dan kepanikan. Nah, itu kembali lagi kepada diri kita masing-masing, bagaimana menyikapi masalah dengan tepat tanpa mengundang masalah yang lain.

No comments:

Post a Comment