Orang tua manapun tidak mau melihat anaknya sengsara,
menderita, terluka, tersiksa, dan gagal dalam kehidupan. Hampir semua orang tua
di muka bumi ini, menyayangi anak-anaknya. Mengapa saya mengatakan
hampir? Mengapa tidak semuanya? Ada beberapa orang tua yang sadis membuang
anaknya di selokan, menjual anaknya, menyiksa anaknya, hingga membunuh anaknya
sendiri. Mungkin ini disebabkan oleh faktor ekonomi yang tidak mencukupi bagi
kebutuhan anaknya, sehingga mereka tanpa berpikir panjang untuk memusnahkan
anaknya dari muka bumi. Namun itu hanya sedikit sekali jumlahnya. Tapi kita
lihat kebanyakan orang tua di muka bumi ini, menyayangi anaknya, mengasihi
anaknya dengan penuh cinta dan ketulusan.
Roda yang kita ketahui pada sepeda
motor, rata-rata memiliki dua roda. Yang satu ada di depan, dan yang satu lagi
ada di belakang. Roda yang berada di depan sebagai kemudi dari sepeda motor
tersebut. Dan roda belakang sebagai penggeraknya. Lalu apa hubungannya dengan
orang tua?
Anak adalah titipan yang diberikan oleh Tuhan
kepada orang tua. Orang tua sangat berperan dan bertanggung jawab atas
kelangsungan hidup dari anaknya. Roda depan diibaratkan orang tua yang
mengarahkan anaknya untuk ke arah yang lebih baik. Dan roda belakang dianalogikan
seorang anak yang menjalani aktifitasnya sehari-hari. Jika keduanya saling
bekerja dengan baik, hasilnya akan menjadi buah manis yaitu keberhasilan dan
kesuksesan. Sebaliknya, jika salah satu atau keduanya tidak bekerja dengan
baik, maka kesulitan akan selalu mengiringi kehidupan keduanya. Dari penjabaran
tersebut, kita dapat mempelajari apa arti dari sebuah kerja sama antara anak
dan orang tuanya.
Dalam hal ini, komunikasi sangat
penting bagi orang tua dan anaknya. Komunikasi sangat berperan ketika orang tua
menginginkan anaknya menjadi apa yang ia mau, dan ketika sang anak ingin
berbagi cerita atau curahan hati (curhat) kepada orang tuanya. Komunikasi ini
harus dibangun dengan baik dan utuh agar tidak terjadi miss communication
(kesalahpahaman).
No comments:
Post a Comment