"Waduh, sorry banget Bay. Gue lagi tidur siang, eh lo dateng. Ini siapa, Bay?" Kata Fredy, pemilik kamar apartemen itu. "Oh, ini Ardi. Dia kawan satu kampus gue" jawab Bayu. "Oh iya lo pada mau minum apa? Nanti gue bikinin" kata Fredy sambil jalan menuju dapur. "Gue air dingin aja bang. Lo mau minum apa, Ar?" Tanya Bayu kepada Ardi. "Gue air dingin aja lah sama kayak lo" jawab Ardi.
"Oh iya, lo tunggu sini, Ar. Gue mau ngomong dulu ke bang Fredy" ucap Ardi mengangkat tubuhnya dari sofa. "Ya udah terserah lo" jawab Ardi dengan polos. Setelah sampai di dapur, Bayu berbisik ke Fredy "Bang, gue ngajak dia ke sini untuk dijadiin pengedar kelas kakap kayak lo. Lo setuju ga?". "Ya gue sih setuju aja, tapi harus di test dulu. Nanti keluar dapur gue bawain ekstasi deh buat dia" jawab Fredy.
Setelah berbincang-bincang, mereka berdua keluar membawa tiga gelas air dingin dan satu kantung plastik pil ekstasi. "Waduh... jadi ngerepotin nih bang. Makasih ya" ucap Ardi. "Iya, woles aja sama gue. Oh iya nih, gue punya suplemen nih buat lo. Lo cobain dah, lo pasti langsung suka deh sama tuh suplemen" sahut Fredy sambil memberikan kantung plastiknya ke Ardi. Dengan polosnya Ardi langsung meminum obat-obatan yang haram itu. "Gue coba ya bang" kata Ardi.
Ardi meminum obat-obatan terlarang itu tanpa curiga sedikit pun. Beberapa saat setelah Ardi meminum obat yang dianggap suplemen tersebut, Ardi merasakan hal yang beda pada pikirannya. Kepala Ardi bagaikan melayang melintasi cakrawala, badannya pun merasa lemah dan akhirnya terjatuh di sofa yang ia duduki.
No comments:
Post a Comment