Tuesday, August 6, 2013

Hari Yang Baru Bagian 3

"Ada apa dikduck?" Sapaan akrab gue terlontar dari bibir manisnya.
"Gini cah, janji dulu ini rahasia yah" sumpah waktu itu gue kayak anak bocah pake rahasia-rahasiaan segala.
"Iya janji" jawab Cahya.
"Hmm... Gue yang jadi admin Filsafat, cah" pengakuan itu terucap hanya kepada Cahya meskipun kawan sebangku gue, Kikoy, udah tau terlebih dahulu.
"Oh... Jadi elo... ebb" Cahya berteriak dan langsung menutup mulutnya sendiri dengan tangannya.

Suasana menjadi hening sejenak, semua yang berada di dalam kelas pada mandangin gue dan Cahya. Mereka mengira gue dan Cahya lagi PDKT. "Cieeee... Jadi elo di belakang gue kayak gini dik?" Terdengar suara dari pintu kelas.
Gue melihat dari kejauhan, ternyata Kartika yang bilang ciee.
"Mami..." kata gue dengan tatapan sok imut.
"...." hening
Cahya masih duduk di depan gue seakan-akan dia curhat sama gue. Padahal gue yang curhat. Ini yang gue suka dari Cahya, bisa jaga rahasia. Sampe sekarang, belum ada yang tau bahwa gue lah yang menjadi admin Filsafat.

Keesokan harinya, lagi-lagi gue mendapatkan kesempatan dan rezeki yang semakin-makin. Hari dimana ada pelajaran Sejarahnya. Gue satu kelompok dengan Cahya, Kikoy, Sari, Neneng, dan Endah. Berhubung Kikoy, Sari, Neneng dan Endah ga masuk, otomatis tinggal berdua, gue dan Cahya. Jujur, ada rasa ga enak juga sih. Dalam hati gue "Ini mau diskusi kelompok atau mau PDKT? Sukung (Suasana Mendukung) banget". Berhubung gue masih satu kelas sama mantan gue, gue manfaatin untuk panas-panasin mantan. Gaya bicara gue ke Cahya agak berbisik-bisik seakan-akan gue terlihat romantis di khalayak ramai. Padahal, yang gue bisikin adalah Pelajaran Sejarah yang sedang dibahas.

No comments:

Post a Comment