Friday, July 19, 2013

Hari Yang Baru

Pasti tahu dong rasanya baru naik kelas? Ya, memang masih sok-sok jaim gitu. Tapi, lama kelamaan rasa jaim itu hilang tergerus angin waktu. Apalagi kalo udah level terakhir, entah kelas 9 SMP maupun kelas 12 SMA, udah ga ada lagi yang namanya Jaim. Karena udah saling kenal secara mayoritas dari seluruh teman-teman baru yang ada di kelas.

Alhamdulillah, sampai kelas 12 ini, Tuhan masih memberikan kesempatan ke gue untuk melanjutkan kehidupan. Di kelas yang baru otomatis kawan-kawan gue pun baru. Sikap juga harus baru dalam menyikapi kelas yang baru.

Di tahun-tahun sebelumnya, gue merasa bahagia tingkat dewa deh. Gue udah klik banget dengan mereka. Tapi, apa daya, waktu lah yang merubah segalanya. Semua kegiatan yang pernah gue lakuin dengan mereka, kini tinggal lah sebuah kenangan. Dari suka hingga duka di dalam kelas maupun di luar kelas kita jalani bersama.

Di akhir pencarian jati diri ini, gue benar-benar merasakan sebuah pepatah "Kadang-kadang harapan berbanding terbalik dengan kenyataan". Mengapa? Impian gue masuk di kelas Sosial 1 yang notabene kelas favorit di sekolah gue. Kelas Sosialita juga, full colour abis deh tuh kelas. Namun, inilah kehidupan yang harus gue terima. Gue masuk di Sosial 4, kelas yang standar dan biasa aja di mata gue.

Mungkin Tuhan memberikan sebuah cobaan dan gue harus legowo menghadapinya. Ternyata benar, ini adalah sebuah cobaan. Namun, di balik cobaan yang gue hadapi, gue menemukan sebuah hikmah yang tak ternilai harganya. Di kelas Sosial 4 ini gue dipertemukan dengan seorang cewek yang ga biasa menurut gue. Dia bikers yang udah pernah menempuh jarak yang sangat jauh, dari Jakarta sampai Indramayu. It's so amazing banget bagi gue.

Di samping itu gue juga terpukau dengan wajahnya, dewasa pembawaannya, ya dia juga bisa diajak sharing. Dia salah seorang keluarga yang sangat berada, dan keadaannya berbeda jauh dengan gue yang hanya seorang anak dari tukang Nasi uduk.

Monday, July 1, 2013

Life like a Nobita

Nobita. Ya, ia adalah Nobita. Salah satu tokoh dari kartun Doraemon. Ada apa sih dengan Nobita? Mengapa kita harus mencontoh Nobita?

Kalian pasti tau dong Nobita. Ya, dia diceritakan sebagai anak kecil yang bodoh. Kerjaannya hanya bermain dan bermain, tidak mau belajar. Tapi, dibalik itu semua, banyak yang harus kita contoh dari seorang Nobita. Karakter yang harus kita ikuti dari Nobita adalah sebagai berikut:

-Pemberani, dia berani mengambil resiko yang sangat tinggi. Pada saat ia bertarung dengan Guillermin, dia tak gentar dan tidak mundur meskipun lawannya orang dewasa.

-Pecinta Flora dan Fauna. Saat ia berada di negeri hijau, ia bertemu dengan sebatang pohon yang hidup. Pohon itu bernama Kibo, dan ia merawat Kibo ketika Kibo sakit sampai Kibo sehat kembali. Dan pada saat ia menemukan salah satu spesies Dinosaurus, Phisuke, ia mengembalikan Phisuke ke zaman dia berasal, yaitu zaman Kretasius.

-Menepati janji. Nobita pernah berjanji kepada seekor anjing yang berbentuk manusia, Ichi. Walaupun agak terlambat, terpaut seribu tahun setelah ia mengucapkan janji, ia tetap menepati janjinya untuk bertemu Ichi.

-Cerdik. Dibalik kebodohan yang ia miliki di dunia nyata. Namun, ia sangat cerdik di dunia mimpi ketika melawan Kaisar Yourei. Sebelum melawan Kaisar Yourei, ia menaklukan seekor Naga dan menebas kumis Naga tersebut dan berhasil mandi air keringat Naga yang mampu membuat Nobita dapat hidup dua kali.

-Setia kawan. Persahabatan yang terjalin antara Nobita dengan Doraemon, Giant, Suneo, dan Shizuka, sangatlah erat. Di setiap masalah yang menghadang, 5 sekawan ini saling membantu dalam menyelesaikan masalah.

-Bertanggung jawab. Masih di zaman Kretasius, Nobita benar-benar bertanggung jawab atas kelangsungan hidup Phisuke sampai Phisuke pulang ke tempat ia menetas, yaitu di Jepang zaman Kretasius.

-Petualang yang hebat. Nobita memang senang sekali berpetualang mengarungi Ruang dan Waktu. Semua tempat yang ia kunjungi adalah tempat-tempat yang berbahaya. Namun, ia dapat pulang dengan selamat.

Demikian karakter Nobita yang patut kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Walau kita mempunyai kekurangan, jangan kita anggap itu sebagai penghambat hidup kita. Tapi, jadikanlah kekurangan itu sebagai pemacu kita untuk lebih bersemangat dalam menjalani hidup.